A.PENGERTIAN PESERTA DIDIK
Peserta didik merupakan
“raw material” (bahan mentah) didalam proses transformasi yang disebut
pendidikan. Berbeda dengan komponen komponen lain dalam system pendidikan karma
kita menerima “material” ini sudah setengah jadi, sedangkan komponen komponen
lain dapat dirumuskan dan disusun sesuai dengan keadan fasilitas dan kebutuhan
yang ada.
Peserta didik secara
formal adalah orang yang sedang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan
merupakan ciri dari seorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang
pendidik.
Menurut pasal 1 ayat 4
UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses
pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
B.KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
1. Kebutuhan Fisik
Fisik peserta didik
mengalami pertumbuhan fisik yang cepat terutama pada masa puberitas. Kebutuhan
biologis, yaitu berupa makanan minum, dan istirahat, dimana hal ini menuntut
peserta didik untuk memenuhinya. Dengan adanya kebiasaan hidup sehat, bersih
dan olah raga teratur dapat membantu kesehatan dan pertumbuhan tubuh peserta
didik supaya jangan terkena penyakit hal ini harus ditangani dengan cepat karma
kesehatan sangat mempengaruhi pertumbuhan fisiknya.
2. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan
social yaitu kebutuhan yang berhubungan langsung dengan masyarakat agar peserta
didik dapat berintraksi dengan masyarakat lingkunganya, seperti bdi terima oleh
teman temanya secara wajar.
Begitu juga supaya dapat diterima oleh orang yang lebih tinggi dari dia
seperti guru gurunya dan pemimpin pemimpinya. Kebutuhan ini perlu di penuhi
agar peserta didik dapat memperoleh posisi dan berprestasi dalam masyarakat.
3. Kebutuhan Mandiri
Peserta didik pada usia
remaja ingin lepas dari batasan batasan atau aturan orang tuanya dan mencoba
untuk mengarahkan dan m,endisiplinkan dirinya sendiri. Di bebas dari perlakuan
orang tuanya yang terkadang terlalu berlebihan dan terkesan sering mencampuri
urusan mereka yang menurut mereka bias diatasi sendiri.
4.Kebutuhan Untuk Berprestasi
Kebutuhan untuk
berprestasi erat kaitanya dengan kebutuhan mandiri. Artinya dengan terpenuhinya
kebutuhan itu dapat membuat peserta
didik untuk mengejar prestasi lebih giat. Dengan demikian kemampuan untuk
berprestasi terkadang sangat erat dengan perlakuan yang mereka terima baik
dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakt.
5.Kebutuhan Untuk Memiliki Filsafat Hidup (Agama)
Peserta didik pada usia
remaja mulai tertarik untuk mengetahui tentang kebenaran dan nilai nilai ideal.
Mereka mempunyai keinginan untuk mengenal apa tujuan hidup dan bagaiman
kebahagian itu di peroleh. Karma itu mereka membutuhkan pengetahuan yang jelas
sebagai satu filsafat hidup yang memuaskan, yang sesuai denmgan nilai nilai
kemanusiaan, sehingga dapat di jadikan sebagai pedoman dalam mengarungi
kehidupan ini.
C. DIMENSI DIMENSI PESERTA DIDIK
1. Dimensi Fisik
(Jasmani)
Fisik atau jasmani
terdiri atas organisme fisik. Organisme fisik manusia lebih sempurna di
bandingkan dengan organisme makhluk lainya. Pada dimensi ini, proses penciptaan
manusia memiliki kesaman dengan hewan ataupun tumbuhan, sebab semuanya termasuk
bagian dari alam.
2. Dimensi Akhlak
Pendidikan akhlak mulai di tanamkan sejak manusia lahir kedunia,dengan
tujuan untuk membentuk manusia yang bermoral baik,berkemauan keras,bijak sana,sopan dan
beradab,ikhlas jujur dan suci. Namun perlu diketahui bahwa pendidikan akhlak
akan terbentuk jika adanya pengmalan dari peserta didik.
3. Dimensi Rohani(kejiwaan)
Dimensi yang sangat penting dan harus ada pada peserta didik. Jal ini
dikarenakan rohani harus dapat mengendalikan keadaan manusia untuk hidup
bahagia ,seha,tentram,aman dan damai.
4. Dimensi Sosial
Dimensi ini erat kaitannya dengan suatu golongan kelompok maupun
lingkungan masyarakat. Dalam islam
dimensi sosoial dimaksudkan agar manusia mengetahui bahwa tanggung jawab tidak
hanya di peruntukkan pada perubahan yanmg bersifat poribadi ataupun umum.
D.
INTELEJENSI PESERTA DIDIK
- Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan ini kaitannya dengan kapasitas IQ peserta
didik, bagaimana sisiwa mengembangkan dan meningkatkan kemampuan IQnya. Kecerdasan intelektual pada diri manusia
sangat erat kaitannya dengan proses berfikir atau kecerdasan berfikiryang disebut
aspek kognitif.
2.
Kecedasan Emosional
diri sendiri,beMenurut Daniel Gomelan kecerdasan
Emosianal adalah kemamapuan untuk memotivasi rtahan menghadapi
prustasi,mengendalikan dorongan hati,tidak melebih-lebihkan kesenangan,mengatur
suasana hati,menjaga akan beban setres,tidak melumpuhkan kemamapuan
berfikir,berempati dan berdoa.
- Keserdasan Spirutual
Menurut Ary ginanjar menyatakan bahwa inti dari
kecerdasan spiritual adalah pemahaman tentang kehadiran manusia itu sendiri
yang muaranya menjadi ma’rifatkepada Allah swt. Ketika menusia mendapatkan
ma’rifat tersebut,maka secara langsung akan dapat mengenalai dirinya sendiri
sekaligus mengenal tuhannya, dalam prespeksi islam hal ini merupakan tingkat
kecerdasan yang paling tinggi.[1]
- Kecerdasan Qalbiyah
Kecerdasan Qolbiyah yang sempurna maka akn menghadirkan
kecerdasan agama pada dirinya. Kecedasan agama adalah kecerdasan yang lebih
tinggi didalam diri manusia,dan secara langsung seorang tersebut akan melampaui
kecerdasan intelektual,kecerdasan emosioanal,kecerdasan spirituall.
E. ETIKA
PESERTA DIDIK
Dalam etika peserta didik,peserta didik memiliki
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh peserta didik. Etika pesera
didik adalah sikap yang harus didmiliki dan ditanamkan didalam hati
pesera didik agar hidupnya sejalan dengan sebagtai seoramg yang berpendidikan.
Menurut Al-Gozali ada sepuluh kewajiban peserta didik yaitu :
1.
Belajar dengan niat ibadah kepada
allah swt.
2.
Bersikap tawadhu (rendah hati)
3.
Menjaga pikiran dan pertentangan
yang timbul dari berbagai aliran.
4.
Memp[elajari ilmu=ilmu yang terpuji,baik
ukhrahwi maupun duniawi.
5.
Belajar dengan bertahap,dengan cara memulai dengan
pelajaran yang mudah menuju pelajaran yang susah.
6.
Belajar ilmu sampai tuntasuntuk
kemudian haru beralih pada ilmu yang lainnya,sehingga anak didik memiliki
sepesifikasi ilmu pengetahuan secara mendalam.
7.
Mengenal nilai-nilai ilniah atas
ilmu pengetahuan yang dipelajari.
8.
Memproriataskan ilmu diniyah
sebelum memasuki ilmu duniawi.
9.
Mengenal nilai pragmatis bagi
suatu ilmu pengetahuan,yaitu ilmu yang dapat bermanfaat bagi dunia dan akhirat.
10. Anak didik harus tunduk kepada nasehat pendidik.[2]
Selain itu juga di keterangan lain dikatakan bahwa seorang peserta didik
hendaknya
1.
Tawadhu kepada yang punya ilmu
2.
Tawadhu kepada yang memberikan
ilmu
3.
Tawadhu kepada ilmu itu sendiri
0 komentar:
Posting Komentar