A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologi kurikulum berasal dari b.latin
yakni curriculae artinya jarak yang harus ditempuh seorang pelari. Bisa
diartikan bahwa kurikulum merupakan jangka waktu pendidikan yang harus
ditemppuh atau sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk memperoleh
ijazah / pengetahuan.
Dalam
bahasa arab kurikulum pendidikan disebut Manhaj-Aldirasah
adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga
pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
Secara terminologi pengertian kurikulum terdiri
dari beberapa pendapat beberapa ahli diantaranya :
1. M. Arifin memandang
kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan dalam proses
pendidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
2. Harold B. Albertics
memandang kurikulum tidak hanya terbatas pada mata pelajaran, akan tetapi juga
meliputi kegiatan-kegiatan lain didalam dan di luar kelas yang berada dibawah
tanggung jawab sekolah.
3. Zakiah Darajat
memandang kuriokulum sebagai suatu program yang direncanakan dalam bidang dan
dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu.
B. Komponen kurikulum
Bagian-bagian
penting dan penunjang yang dapat mendukung
operasinya dengan baik, disebut komponen yang satu berkaitan satu sama
lainnya dalam upaya mencapai tujuan. Ada beberapa komponen yaitu :
1. Tujuan
Tujuan kurikullum harus
mengacu kearah pencapaian tujuan pendidikan nasional, kurikulum juga merupakan
suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang
berkualitas.
2. Materi/Isi
Isi kurikulum merupakan bahan
kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan
yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.
3. Media (Sarana &
Prasarana)
Sebagai sarana
perantara dalam pembelajaran untuk mengabaikan isi kurikulum agar lebih mudah
difahami oleh peserta didik.
4. Metode
Cara-cara mengajar
yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar dan memotivasi murid-murid untuk
membawa mereka kearah yang dikehendaki oleh kurikulum.
- Evaluasi
Cara penilaian yang
digunakan dalam mengukur dan menilai kurikulum dan hasil proses pendidikan yang
direncanakan kurikulum tersebut.
C. Dasar-Dasar Kurikulum
Dasar-dasar yang merupakan
kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, susunan dan
organisasi kurikulum.
Herman H.Home
memberikan dasar bagi penyusunan kurikulum dengan 3 macam :
1)
Dasar
psikologis, yang digunakan untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan yang
diperoleh dari pelajar dan kebutuhan anak didik.
2)
Dasar
sosiologis, yang digunakan untukmengetahui tuntutan yang sah dari masyarakat.
3)
Dasar filosofis
yang digunakan untuk mengetahui keadaan semesta tempat kita hidup.
Sementara itu,
iskandar wiryono dan usman mulyadi menwarkan dasar-dasar kurikulum yang senada
dengan dasar-daasar diatas.dari
dasar diatas nampaknya belum lengkap untuk dijadikan dasar kurikulum pendidikan
islam, karena pendidikan islam ada usaha-usaha untuk menginternalisasikan
nilai-nilai agama islam sebagai titik sentral tujuan pendidikan islam. Oleh
karena itu yang menjadi dasar dalam penyusunan kurikulum pendidikan islam adalah
:
1)
Dasar
agama
Dasar
agama ini dalam kurikulum pendidikan islam jelas harus didasarkan pada
Al-Qur’an As-Sunnah dan sumber-sumber yang bersifat furu lainnya
2)
Dasar
Falsafah
Dasar
ini memberikan pedoman bagi tujuan pendidikan islam secara filososofis sehingga
tujuan, isi dan organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran dan pandangan
hidup.
3)
Dasar
Sosial
Dasar
ini memberikan gambaran bagi kurikulum pendidikan islam yang tercermin pada
dasar social yang mengandung cirri-ciri masyarakat islam dan kebudayaannya.
4)
Dasar
Psikologis
Memberikan
landasan dalam perumusan kurikulum yang sejalan dengan cirri-ciri perkembangan
psikis peserta didik.
Berdasarkan dasar diatas, maka penyusunan sebuah kurikulum
pendidikan islam harus berdasarkan dasar-dasar diatas.
D. Prinsip-Prinsip Penyusunan Kurikulum
Prinsip-prinsip kurikulum berbeda-beda menurut analisis para pakar,
untuk mengembangkan kurikulum harus berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut
:
1.
Prinsip
yang berorientasi pada tujuan adalah seluruh aktifitas dalam kurikulum yang
diarahkan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan sebelumnya yang bertitik tolak
dari tujuan pendidikan nasional.
2.
prinsip
relevansi, adalah kesesuaian pendidikan atau pengembangan kurikulum harus
sesuai dengan lingkungan hidup murid, relevansi dengan kehidupan masa sekarang
dan akan datang dan dengan tuntutan pekerjaan serta serasi dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.
prinsip
fleksibelitas (keluwesan). Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, di ubah
berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan setempat .
4.
prinsip
efisiensi dan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, tenaga, dan sumber lain
secara cermat tepat agar dapat mencapai hasil yang optimal.
5.
prinsip
integritas adalah dapat menghasilkan yang seutuhnya yang dapat menyelesaikan
struktur kehidupan dunia dan akhirat.
6.
prinsip
kontinuitas (berkesinambungan) adalah bagian-bagian, aspek-aspek, materi, dan
bahan kajian disusun secara berurutan tidal terlepas satu sama lainnya memiliki
hubungan fungsional yang bermakna.
7.
prinsip
kedinamisan adalah kurikulum tidak statis, tetapi dapat mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan perubahan social.
E. Klasifikasi Ilmu Dalam Kurikulum Pendidikan Islam.
Para ahli pikir muslim banyak memberikan pandangannya tentang apa
yang harus diketahui dan dipelajari oleh manusia selaku hamba Allah, selaku
masyarakat yang bersosial dan selaku pribadi yang berahlak mulia.
a.
Ilmu
tercela banyak / sedikit. Ilmu ini tidak ada manfaatnya bagi manusia di dunia
dan akhirat misalnya : sihir, nujum, dan perdukunan
b.
Ilmu
terpuji contoh : ilmu tauhid, agama
c.
Ilmu
terpuji pada taraf tertentu yang tidak boleh dialami karena dapat membawa
kegoncangan iman.
a.
ilmu lisan
(bahsa) yaitu ilmu lugha, nahwu, sastra atau bahasa yang tersusun secara puitis
(syair)
b.
ilmu naqli
yaitu ilmu yang di ambil dari kitab suci dan sunah nabi misal : ilmu cara
membaca al-qur’an dan tafsirannya sertailmu hadis dan ilmu-ilmu tentang hukum
Allah
c.
ilmu aqly
: yaitu ilmu yang dapat menunjukan manusia mempergunakan daya fakir atau
kecerdasannya pada ilmu pengetahuan. Misal : ilmu mantik, ketuhanan, dan
tingkah laku manusia.
a.
ilmu
nazhary (toritis) contoh : ilmu alam, ilmu matematika, ilmu ilahi(ketuhanan)
b.
ilmu amali
(praktis) membahas tingkah laku manusia dilihat dari segi tingkah laku
individualnya.
0 komentar:
Posting Komentar