Senin, 07 Mei 2012

KURIKULUM


A. Pengertian Kurikulum

            Secara etimologi kurikulum berasal dari b.latin yakni curriculae artinya jarak yang harus ditempuh seorang pelari. Bisa diartikan bahwa kurikulum merupakan jangka waktu pendidikan yang harus ditemppuh atau sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk memperoleh ijazah / pengetahuan.
           
            Dalam bahasa arab kurikulum pendidikan disebut Manhaj-Aldirasah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.

Secara terminologi pengertian kurikulum terdiri dari beberapa pendapat beberapa ahli diantaranya :

1.      M. Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan dalam proses pendidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
2.      Harold B. Albertics memandang kurikulum tidak hanya terbatas pada mata pelajaran, akan tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan lain didalam dan di luar kelas yang berada dibawah tanggung jawab sekolah.
3.      Zakiah Darajat memandang kuriokulum sebagai suatu program yang direncanakan dalam bidang dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu.


B.  Komponen kurikulum

            Bagian-bagian penting dan penunjang yang dapat mendukung  operasinya dengan baik, disebut komponen yang satu berkaitan satu sama lainnya dalam upaya mencapai tujuan. Ada beberapa komponen yaitu :

1.      Tujuan
                  Tujuan kurikullum harus mengacu kearah pencapaian tujuan pendidikan nasional, kurikulum juga merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

2.      Materi/Isi
                  Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional.

3.      Media (Sarana & Prasarana)
                  Sebagai sarana perantara dalam pembelajaran untuk mengabaikan isi kurikulum agar lebih mudah difahami oleh peserta didik.

4.      Metode
                  Cara-cara mengajar yang dipakai oleh guru-guru untuk mengajar dan memotivasi murid-murid untuk membawa mereka kearah yang dikehendaki oleh kurikulum.

  1. Evaluasi
                  Cara penilaian yang digunakan dalam mengukur dan menilai kurikulum dan hasil proses pendidikan yang direncanakan kurikulum tersebut.

C. Dasar-Dasar Kurikulum
           
            Dasar-dasar yang merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi dan membentuk materi kurikulum, susunan dan organisasi kurikulum.
            Herman H.Home memberikan dasar bagi penyusunan kurikulum dengan 3 macam :
1)      Dasar psikologis, yang digunakan untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan yang diperoleh dari pelajar dan kebutuhan anak didik.
2)      Dasar sosiologis, yang digunakan untukmengetahui tuntutan yang sah dari masyarakat.
3)      Dasar filosofis yang digunakan untuk mengetahui keadaan semesta tempat kita hidup.

            Sementara itu, iskandar wiryono dan usman mulyadi menwarkan dasar-dasar kurikulum yang senada dengan dasar-daasar diatas.dari dasar diatas nampaknya belum lengkap untuk dijadikan dasar kurikulum pendidikan islam, karena pendidikan islam ada usaha-usaha untuk menginternalisasikan nilai-nilai agama islam sebagai titik sentral tujuan pendidikan islam. Oleh karena itu yang menjadi dasar dalam penyusunan kurikulum pendidikan islam adalah :


1)      Dasar agama
                  Dasar agama ini dalam kurikulum pendidikan islam jelas harus didasarkan pada Al-Qur’an As-Sunnah dan sumber-sumber yang bersifat furu lainnya


2)      Dasar Falsafah
                  Dasar ini memberikan pedoman bagi tujuan pendidikan islam secara filososofis sehingga tujuan, isi dan organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran dan pandangan hidup.

3)      Dasar Sosial
                  Dasar ini memberikan gambaran bagi kurikulum pendidikan islam yang tercermin pada dasar social yang mengandung cirri-ciri masyarakat islam dan kebudayaannya.

4)      Dasar Psikologis
                  Memberikan landasan dalam perumusan kurikulum yang sejalan dengan cirri-ciri perkembangan psikis peserta didik.

Berdasarkan dasar diatas, maka penyusunan sebuah kurikulum pendidikan islam harus berdasarkan dasar-dasar diatas.

D. Prinsip-Prinsip Penyusunan Kurikulum

            Prinsip-prinsip kurikulum berbeda-beda menurut analisis para pakar, untuk mengembangkan kurikulum harus berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1.      Prinsip yang berorientasi pada tujuan adalah seluruh aktifitas dalam kurikulum yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan sebelumnya yang bertitik tolak dari tujuan pendidikan nasional.

2.      prinsip relevansi, adalah kesesuaian pendidikan atau pengembangan kurikulum harus sesuai dengan lingkungan hidup murid, relevansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang dan dengan tuntutan pekerjaan serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


3.      prinsip fleksibelitas (keluwesan). Kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, di ubah berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan setempat .

4.      prinsip efisiensi dan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, tenaga, dan sumber lain secara cermat tepat agar dapat mencapai hasil yang optimal.


5.      prinsip integritas adalah dapat menghasilkan yang seutuhnya yang dapat menyelesaikan struktur kehidupan dunia dan akhirat.

6.      prinsip kontinuitas (berkesinambungan) adalah bagian-bagian, aspek-aspek, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan tidal terlepas satu sama lainnya memiliki hubungan fungsional yang bermakna.


7.      prinsip kedinamisan adalah kurikulum tidak statis, tetapi dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan social.


E. Klasifikasi Ilmu Dalam Kurikulum Pendidikan Islam.

            Para ahli pikir muslim banyak memberikan pandangannya tentang apa yang harus diketahui dan dipelajari oleh manusia selaku hamba Allah, selaku masyarakat yang bersosial dan selaku pribadi yang berahlak mulia.

1)      Al-Ghajali membagi ilmu pengetahuan menjadi 3 kelompok ilmu yaitu 
a.       Ilmu tercela banyak / sedikit. Ilmu ini tidak ada manfaatnya bagi manusia di dunia dan akhirat misalnya : sihir, nujum, dan perdukunan
b.      Ilmu terpuji contoh : ilmu tauhid, agama
c.       Ilmu terpuji pada taraf tertentu yang tidak boleh dialami karena dapat membawa kegoncangan iman.
2)      ibnu kaldum : membagi ilmu menjadi 3 macam yaitu :
a.       ilmu lisan (bahsa) yaitu ilmu lugha, nahwu, sastra atau bahasa yang tersusun secara puitis (syair)
b.      ilmu naqli yaitu ilmu yang di ambil dari kitab suci dan sunah nabi misal : ilmu cara membaca al-qur’an dan tafsirannya sertailmu hadis dan ilmu-ilmu tentang hukum Allah
c.       ilmu aqly : yaitu ilmu yang dapat menunjukan manusia mempergunakan daya fakir atau kecerdasannya pada ilmu pengetahuan. Misal : ilmu mantik, ketuhanan, dan tingkah laku manusia.
3)      ibnu sina menurutnya ilmu pengetahuan ada dua :
a.       ilmu nazhary (toritis) contoh : ilmu alam, ilmu matematika, ilmu ilahi(ketuhanan)
b.      ilmu amali (praktis) membahas tingkah laku manusia dilihat dari segi tingkah laku individualnya.

Jenis-jenis ilmu tersebutlah yang sebenarnya dijadikan substansi kurikulum lembaga-lembaga islam, meskipun bentuknya harus diadakan modifikasi, penyempurnaan yang sesuai dengan tuntunan masyarakat,

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money