Senin, 14 Mei 2012

PEMBELAJARAN PARTISIPATIF, KELEBIHAN DAN KEKURANGANYA

A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN PARTISIPATIF
Pembelajaran partisipatif pada intinya dapat diartikan sebagai upaya pendidik untuk mengikut sertakan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran yaitu dalam tahap perencanaan program, pelaksanaan program dan penilaian program. Partisipasi padatahap perencanaan adalah keterlibatan peserta didik dalam kegiatan mengidentifikasi kebutuhan belajar, permasalahan, sumber -sumber atau potensi yang tersedia dan kemungkinan hambatan dalam pembelajaran. Partisipasi dalam tahap pelaksanaan program kegiatan pembelajaran adalah keterlibatan peserta didik dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar.
Dalam pembelajaran partisipatif terdapat tiga pihak sebagai pemegang peran seperti diungkapkan oleh Prof. H.D. Sudjana S., S.Pd., M. Ed., Ph.D. yakni pendidik, peserta didik, dan kurikulum yang menjadi kepedulian keduanya, yaitu kepedulian pendidik dan peserta didik (siswa, warga belajar, peserta latihan). Pendidik dengan penamaan lain baginya seperti pamong belajar, pembimbing, dan pelatih atau widyaiswara, adalah sebagai pemegang utama dalam stiap strategi kegiatan pembelajaran
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN PARTISIPATIF
a. Kelebihan Model Pembelajaran Partisipatif
1. Peserta didik akan dapat merasakan bahwa pembelajaran miliknya sendiri, karna peserta didik diberi kesempatan yang luas untuk berpartisipasi.
2. Peserta didik memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
3. Tumbuhnya suasana demokratis dalam pembelajaran sehingga akan terjadi dialog dan diskusi untuk saling belajar-mempelajarkan diantara peserta didik.
4. Dapat menambah wawasan fikiran dan pengetahuan bagi guru karna sesuatu yang dialami dan disampaikan peserta didik mungkin belum diketahui sebelumnya oleh guru.
b. Kelemahan Model Pembelajaran Partisipatif
1. Membutuhkan waktu yang relative lebih lama dari waktu pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Akumulasi dan pembelajaran cendrung akan didominasi oleh peserta didik yang bisa atau sering berbicara, sehingga peserta didik yang lainya lebih banyak mengikuti jalan fikiran peserta didik yang senang berbicara.
3. Pembicaraan dapat menyimpang dari arah pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

3 komentar:

MAHADIR AZIZ AL-JAUZI mengatakan...

siiiiiiiiiiiiip

Unknown mengatakan...

Thanks

Unknown mengatakan...

Thanks

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money